Rumah Di Atas Bukit
Entah kenapa..
Entah Bagaimana..
Aku begitu tertarik
Aku tertarik..
Pada rumah di atas bukit
Yang tertutup kabut putih
Berpagarkan rasa pedih
Jalanku sunyi diselimuti ilusi
Hanya terdengar bisikan hati
Berubah menjadi alunan melodi
Mengejar bayang-bayang mimpi
Kau tahu?
Ini seperti fatamorgana
Tapi ini bukan schizophrenia
Kaki ini sudah letih melangkah
Dan hal ini memang tak mudah
Tapi Aku harus terus berjalan
Merajut membangun asa harapan
Sebagai seseorang yang suka membaca *terutama fanfiction* dan berimajinasi (?), sebenarnya aku sangat ingin sekali untuk bisa menuangkan ide-ide yang menumpuk di kepala menjadi sebuah tulisan. Tapi aku merasa my writting really suck! setiap akan menulis pikiranku malah jadi blank -__- ide-ide yang akan ditulis malah hilang entah kemana. Akhirnya aku malas dengan yang namanya menulis. Suatu saat guru Bahasa Indonesiaku menugaskan untuk membuat sebuah puisi dan harus dibacakan di depan kelas maka terpaksalah harus memutar otak dan akhirnya jadilah puisi pertamaku seperti di atas. Dari sana aku menyadari bahwa 'dunia puisi' itu sangat indah, walaupun puisi ini belum seperti itu. Semoga kedepannya keterampilan menulisku bisa berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar